Sejarah Singkat Linguistik Terapan

Gambar 1. Prof. Haryadi selaku Koordinator Prodi Linguistik Terapan periode 2009-2017 menerima sertifikat Akreditasi dari BAN-PT

Program Studi Linguistik Terapan di Fakultas Bahasa, Seni, dan Budaya Universitas Negeri Yogyakarta memiliki sejarah yang cukup dinamis dalam perkembangannya. Pada Agustus 2001 telah diterbitkan ijin penyelenggaraan Program Studi Linguistik Terapan Jenjang S2, pada masa itu juga  lahirlah tahun akademik pertama Program Studi Linguistik Terapan Jenjang S2. Pada awal 2009, program studi ini dipimpin oleh Prof. Dr. Haryadi sebagai Koordinator Prodi, dengan Pak Asruddin Barori Tou, Ph.D sebagai Sekretaris Prodi. Di bawah kepemimpinan mereka, program studi ini menjalin kerjasama yang erat dengan beberapa Pemerintah Daerah di Kalimantan. Sebagian besar mahasiswa yang bergabung dalam program studi ini adalah para guru yang ingin melanjutkan studi mereka di bidang linguistik terapan.

 
   

   

Gambar 2 Prof. Asruddin Barori Tou selaku sekretatris Prodi Linguistik Terapan periode 2009-2017

Namun, para guru ini menginginkan gelar yang lebih linier dengan profesi mereka, yaitu gelar Magister Pendidikan (M.Pd.) daripada Magister Humaniora (M.Hum). Menanggapi kebutuhan ini, tim program studi menyusun sebuah naskah akademik yang kemudian disetujui oleh Rektor Universitas dengan dikeluarkannya surat putusan yang mengesahkan hal tersebut pada tahun 2010. Selanjutnya naskah ini diajukan ke Senat Universitas, yang akhirnya memutuskan untuk memberikan tiga konsentrasi pada Program Studi Linguistik Terapan: Pendidikan Penerjemahan, Pendidikan Bahasa Asing, dan Pendidikan Sastra.

Gambar 3. Prof. Pratomo Widodo selaku Koordinator Prodi Linguistik Terapan periode 2017-2020

Pada tahun 2018, terjadi pergantian kepemimpinan di program studi ini. Prof. Dr. Haryadi digantikan oleh Prof. Pratomo Widodo sebagai Ketua Prodi Linguistik Terapan. Pada masa kepemimpinan Prof. Pratomo Widodo, program studi ini memiliki 8 hingga 9 kelas. Namun, dengan munculnya program studi magister lain seperti Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia serta Pendidikan Bahasa Daerah S2, jumlah kelas di Program Studi Linguistik Terapan mulai menyusut. Meskipun demikian, program studi ini tetap diminati oleh banyak mahasiswa karena menjadi satu-satunya program studi dengan akreditasi A pada saat itu.

Gambar 4 Prof. Ashadi, S.Pd, M.Hum, Ed.D. selaku Koordinator Prodi Linguistik Terapan periode 2020-2023

Kemudian, pada tahun 2021, Prof. Ashadi M.Hum., Ed.D. menggantikan Prof. Pratomo Widodo sebagai Ketua Prodi Linguistik Terapan. Dan sekarang Dr. Yeni Artanti, M.Hum yang menjabat sebagai Koordinator Prodi Linguistik Terapan S2.

https://staffnew.uny.ac.id/upload/132305994/132305994.jpg

Gambar 5. Dr. Yeni Artanti, M.Hum selaku Koordinator Prodi Linguistik Terapan periode 2024-2028

Ke depannya, Program Studi Linguistik Terapan di Fakultas Bahasa, Seni, dan Budaya Universitas Negeri Yogyakarta diharapkan dapat semakin memperkuat konsentrasi dalam bahasa asing, terutama dalam bahasa-bahasa selain bahasa Inggris. Fokus ini penting untuk menjawab kebutuhan yang semakin berkembang di masyarakat, terutama bagi para guru bahasa asing yang ingin melanjutkan studi mereka di tingkat magister.

Namun, dalam pengembangan ini, penting untuk menjaga agar program studi ini tidak menjadi ilmu murni linguistik. Tujuannya adalah untuk tetap menjadi wadah bagi para guru bahasa asing yang ingin melanjutkan pendidikan mereka ke jenjang S2, sehingga mereka dapat memperoleh pengetahuan yang relevan dan aplikatif dalam bidang pendidikan bahasa asing.

Program pendidikan bahasa asing yang sudah ada diharapkan tetap dipertahankan, namun seiring waktu dapat diarahkan untuk memiliki konsentrasi lebih pada linguistik. Meskipun demikian, penting untuk memastikan bahwa fokus tersebut tidak sepenuhnya beralih ke bidang pendidikan saja, melainkan tetap memberikan ruang bagi pengembangan keilmuan linguistik yang lebih luas. Dengan demikian, Program Studi Linguistik Terapan dapat terus berkembang dan memberikan kontribusi yang signifikan dalam dunia pendidikan bahasa di Indonesia.